Monday, November 1, 2010

Jogjakarta dan Gunung Merapi

Merapi meletus.

belum lama ini, di akhir Oktober,
sebuah pengalaman besar, untuk pertama kalinya aku rasakan dan semoga saja yang terakhir. walaupun kenyataannya ini fenomena alam, but sure, ada di tengah-tengah posisi ini walaupun kita tidak terkena dampak yang besar, tapi rasanya beda. kamu berada dekat dengan wilayah bencana. bisa dibayangkan mungkin?

sebelumnya saya tinggal di daerah yg tidak memiliki gunung sama sekali, apalagi gunung api. tapi saya sudah lama mengenal fenomena merapi ini, karena kerabat yang tinggal di wilayah Magelang, Jawa Tengah yang notabene dekat jaraknya dengan merapi. saya mendengar dan mengerti. sekedar itu, abstrak. tapi untuk kali ini saya merasakannya sendiri. walaupun bukan dampak yang hebat, tidak seperti mereka yang harus mengungsi. saya bisa melihat kepulan asap, hujan abu yang melanda wilayah tempat saya tinggal, dan bau belerang yang menyengat. its not story anymore, but my experience.

sebuah pengalaman yang besar pastinya. saya tau wilayah ini sering terjadi gempa dan sewaktu-waktu merapi bisa 'muntah' tanpa di duga-duga. saya tidak memilih untuk merasakan, tapi ini kenyataannya. ada pengalaman, ada yang bisa diceritakan. tidak pernah menyesal untuk memilih kota ini apapun yang terjadi. karena semua pengalaman tidak bisa dipilih.

saya cuma sedikit terkena dampaknya. lalu bagaimana dengan posisi mereka yang jauh lebih dekat posisinya dengan merapi? saya disini merasakan sesak akibat abu, lalu bagaimana dengan mereka?

beruntung, mereka memiliki hati yang besar. tetap bertahan walau pada saat kapanpun ini bisa terulang kembali. mereka enggan lari dari tempatnya, karena disanalah hidup mereka. sungguh karakter yang unik. jujur, kalau untuk saya, saya tidak ingin merasakannya lagi. padahal saya cuma merasakan dampak yang kecil, kecil sekali.

semoga mereka bisa mengambil hikmah yang terbaik dari semua ini. Tuhan pasti tahu.


kosku, efek hujan abu.

merapi meletus. sumber gambar : google.com

No comments:

Post a Comment

Monday, November 1, 2010

Jogjakarta dan Gunung Merapi

Merapi meletus.

belum lama ini, di akhir Oktober,
sebuah pengalaman besar, untuk pertama kalinya aku rasakan dan semoga saja yang terakhir. walaupun kenyataannya ini fenomena alam, but sure, ada di tengah-tengah posisi ini walaupun kita tidak terkena dampak yang besar, tapi rasanya beda. kamu berada dekat dengan wilayah bencana. bisa dibayangkan mungkin?

sebelumnya saya tinggal di daerah yg tidak memiliki gunung sama sekali, apalagi gunung api. tapi saya sudah lama mengenal fenomena merapi ini, karena kerabat yang tinggal di wilayah Magelang, Jawa Tengah yang notabene dekat jaraknya dengan merapi. saya mendengar dan mengerti. sekedar itu, abstrak. tapi untuk kali ini saya merasakannya sendiri. walaupun bukan dampak yang hebat, tidak seperti mereka yang harus mengungsi. saya bisa melihat kepulan asap, hujan abu yang melanda wilayah tempat saya tinggal, dan bau belerang yang menyengat. its not story anymore, but my experience.

sebuah pengalaman yang besar pastinya. saya tau wilayah ini sering terjadi gempa dan sewaktu-waktu merapi bisa 'muntah' tanpa di duga-duga. saya tidak memilih untuk merasakan, tapi ini kenyataannya. ada pengalaman, ada yang bisa diceritakan. tidak pernah menyesal untuk memilih kota ini apapun yang terjadi. karena semua pengalaman tidak bisa dipilih.

saya cuma sedikit terkena dampaknya. lalu bagaimana dengan posisi mereka yang jauh lebih dekat posisinya dengan merapi? saya disini merasakan sesak akibat abu, lalu bagaimana dengan mereka?

beruntung, mereka memiliki hati yang besar. tetap bertahan walau pada saat kapanpun ini bisa terulang kembali. mereka enggan lari dari tempatnya, karena disanalah hidup mereka. sungguh karakter yang unik. jujur, kalau untuk saya, saya tidak ingin merasakannya lagi. padahal saya cuma merasakan dampak yang kecil, kecil sekali.

semoga mereka bisa mengambil hikmah yang terbaik dari semua ini. Tuhan pasti tahu.


kosku, efek hujan abu.

merapi meletus. sumber gambar : google.com

No comments:

Post a Comment

Monday, November 1, 2010

Jogjakarta dan Gunung Merapi

Merapi meletus.

belum lama ini, di akhir Oktober,
sebuah pengalaman besar, untuk pertama kalinya aku rasakan dan semoga saja yang terakhir. walaupun kenyataannya ini fenomena alam, but sure, ada di tengah-tengah posisi ini walaupun kita tidak terkena dampak yang besar, tapi rasanya beda. kamu berada dekat dengan wilayah bencana. bisa dibayangkan mungkin?

sebelumnya saya tinggal di daerah yg tidak memiliki gunung sama sekali, apalagi gunung api. tapi saya sudah lama mengenal fenomena merapi ini, karena kerabat yang tinggal di wilayah Magelang, Jawa Tengah yang notabene dekat jaraknya dengan merapi. saya mendengar dan mengerti. sekedar itu, abstrak. tapi untuk kali ini saya merasakannya sendiri. walaupun bukan dampak yang hebat, tidak seperti mereka yang harus mengungsi. saya bisa melihat kepulan asap, hujan abu yang melanda wilayah tempat saya tinggal, dan bau belerang yang menyengat. its not story anymore, but my experience.

sebuah pengalaman yang besar pastinya. saya tau wilayah ini sering terjadi gempa dan sewaktu-waktu merapi bisa 'muntah' tanpa di duga-duga. saya tidak memilih untuk merasakan, tapi ini kenyataannya. ada pengalaman, ada yang bisa diceritakan. tidak pernah menyesal untuk memilih kota ini apapun yang terjadi. karena semua pengalaman tidak bisa dipilih.

saya cuma sedikit terkena dampaknya. lalu bagaimana dengan posisi mereka yang jauh lebih dekat posisinya dengan merapi? saya disini merasakan sesak akibat abu, lalu bagaimana dengan mereka?

beruntung, mereka memiliki hati yang besar. tetap bertahan walau pada saat kapanpun ini bisa terulang kembali. mereka enggan lari dari tempatnya, karena disanalah hidup mereka. sungguh karakter yang unik. jujur, kalau untuk saya, saya tidak ingin merasakannya lagi. padahal saya cuma merasakan dampak yang kecil, kecil sekali.

semoga mereka bisa mengambil hikmah yang terbaik dari semua ini. Tuhan pasti tahu.


kosku, efek hujan abu.

merapi meletus. sumber gambar : google.com

No comments:

Post a Comment