Monday, November 14, 2011

Rasa

mungkin sekarang sudah waktunya bicara tentang dua pandangan tentang sebuah kata.
rasa.
pernah sejenak berpikir tentang sumber sebuah rasa?
dari mana ia datangnya, dan bagaimana kamu mendapatkannya?
apakah pernah terlintas bahwa kamu hanya butuh rasa, dan bukanlah pada subjek pemberi rasa?
atau kamu terlalu mengagumi pemberi rasa sampai kamu lupa tentang rasa yang ia beri?


ada masalah yang selalu mengusik dan tak pernah selesai.
keadaanya selalu kembali baik layaknya tak pernah ada sesuatu yang terjadi, tak pernah terselesaikan semuanya demi menjaga suasana diri dan hati masing-masing.
tapi lantas ia dengan mudahnya meluncur begitu saja ketika kerikil-kerikil kecil mengganggu dan akhirnya berubah menjadi bebatuan besar yang telah berlumut.

dan setiap batu besar itu sudah terlanjur datang aku selalu terbayang akan rasa.
sebenarnya darimana datangnya rasaku?
apa karena kau?
atau sekadar karena aku butuh rasa?



No comments:

Post a Comment

Monday, November 14, 2011

Rasa

mungkin sekarang sudah waktunya bicara tentang dua pandangan tentang sebuah kata.
rasa.
pernah sejenak berpikir tentang sumber sebuah rasa?
dari mana ia datangnya, dan bagaimana kamu mendapatkannya?
apakah pernah terlintas bahwa kamu hanya butuh rasa, dan bukanlah pada subjek pemberi rasa?
atau kamu terlalu mengagumi pemberi rasa sampai kamu lupa tentang rasa yang ia beri?


ada masalah yang selalu mengusik dan tak pernah selesai.
keadaanya selalu kembali baik layaknya tak pernah ada sesuatu yang terjadi, tak pernah terselesaikan semuanya demi menjaga suasana diri dan hati masing-masing.
tapi lantas ia dengan mudahnya meluncur begitu saja ketika kerikil-kerikil kecil mengganggu dan akhirnya berubah menjadi bebatuan besar yang telah berlumut.

dan setiap batu besar itu sudah terlanjur datang aku selalu terbayang akan rasa.
sebenarnya darimana datangnya rasaku?
apa karena kau?
atau sekadar karena aku butuh rasa?



No comments:

Post a Comment

Monday, November 14, 2011

Rasa

mungkin sekarang sudah waktunya bicara tentang dua pandangan tentang sebuah kata.
rasa.
pernah sejenak berpikir tentang sumber sebuah rasa?
dari mana ia datangnya, dan bagaimana kamu mendapatkannya?
apakah pernah terlintas bahwa kamu hanya butuh rasa, dan bukanlah pada subjek pemberi rasa?
atau kamu terlalu mengagumi pemberi rasa sampai kamu lupa tentang rasa yang ia beri?


ada masalah yang selalu mengusik dan tak pernah selesai.
keadaanya selalu kembali baik layaknya tak pernah ada sesuatu yang terjadi, tak pernah terselesaikan semuanya demi menjaga suasana diri dan hati masing-masing.
tapi lantas ia dengan mudahnya meluncur begitu saja ketika kerikil-kerikil kecil mengganggu dan akhirnya berubah menjadi bebatuan besar yang telah berlumut.

dan setiap batu besar itu sudah terlanjur datang aku selalu terbayang akan rasa.
sebenarnya darimana datangnya rasaku?
apa karena kau?
atau sekadar karena aku butuh rasa?



No comments:

Post a Comment