Friday, July 1, 2011

How to Describe You, Love?


tidak pernah ada yang salah ketika kita mencintai.
tidak pernah ada duka ketika akhirnya kita dianugerahkan rasa yang paling hebat dari Sang Penciptanya.
cinta. sebuah kata yang merubah segalanya. hidupmu.
dengan ia kamu termotivasi, termotivasi untuk melakukan apapun demi melihatnya.
termotivasi untuk melakukan apapun untuk menarik perhatiannya.


sudah hampir duapuluh tahun sudah aku pun dilahirkan untuk menemukannya.
berkali kali juga aku pernah salah, salah mencinta.
ketika salah itu pun rasanya tak ingin pergi.
aku tak ingin lari. namun tidaklah lebih baik untuk menjaga hidup yang kau cintai?
cinta harus berani. berani meninggalkannya jika itu bukan milikmu.
sudah banyak sekali aku menemukan bahwa mereka tak ingin menjauh meski cinta itu bukan haknya. bahkan termasuk saya.
kenyataannya, memang obat sakit hati itu adalah mencintai yang lain.
kau tak akan terisi bila kau tak pernah kosong. atau tak berani kosong untuk sesaat.

sudah beberapa kali aku jatuh cinta, atau bila terlalu cinta dikatakan terlalu dalam, aku ingin menaruh hati padanya. pada orang yang salah. berkali-kali pula air mata itu terjun di waktu yang sama.
menangispun tak membuatku cepat lari.

sekali aku temukan, tapi dia bukan cinta. dia hanya pelarianku dari orang yang salah untuk aku cintai. dan pada akhirnya jadi begini, aku jauh menyimpan kebencian sekaligus rasa bersalah.


lalu jatuh cinta yang salah datang lagi. datang lagi.
apa yang kamu pikir? aku bodoh? memang.
tapi apa daya, apa aku tau? apa aku bisa menebak?
kenyataan pahit datang sangat terlambat. disaat aku sudah terlalu berharap.
ingin pergi perlahan, namun dengan cepat kembali lagi.

sekarang yang aku punya, aku anggap dia yang terbaik yang tak pernah terpikir. tapi lagi-lagi aku salah. bukan salah untuk jatuh cinta, tetapi salah untuk membahagiakannya. dia bukan pelarianku, Tuhan. kenapa aku masih merasa aku dipermainkan diriku sendiri?
apakah terlalu cepat untuk melabuhkan hati ini? apa aku belum pantas?

apa karena selama ini begitu banyak yang merintangi, karena aku belum sanggup mencintai seseorang yang aku harap dapat membawa hidupku?
katakan saja, aku hanya berusaha.
aku ingin hatiku pada akhirnya dilabuhkan pada satu orang.
berikan kesempatan itu. aku janji aku tak kan pernah lari lagi.
ajari aku.


karena aku sudah tidak punya kata lagi untuk mendeskripsikan cinta yang aku punya.



No comments:

Post a Comment

Friday, July 1, 2011

How to Describe You, Love?


tidak pernah ada yang salah ketika kita mencintai.
tidak pernah ada duka ketika akhirnya kita dianugerahkan rasa yang paling hebat dari Sang Penciptanya.
cinta. sebuah kata yang merubah segalanya. hidupmu.
dengan ia kamu termotivasi, termotivasi untuk melakukan apapun demi melihatnya.
termotivasi untuk melakukan apapun untuk menarik perhatiannya.


sudah hampir duapuluh tahun sudah aku pun dilahirkan untuk menemukannya.
berkali kali juga aku pernah salah, salah mencinta.
ketika salah itu pun rasanya tak ingin pergi.
aku tak ingin lari. namun tidaklah lebih baik untuk menjaga hidup yang kau cintai?
cinta harus berani. berani meninggalkannya jika itu bukan milikmu.
sudah banyak sekali aku menemukan bahwa mereka tak ingin menjauh meski cinta itu bukan haknya. bahkan termasuk saya.
kenyataannya, memang obat sakit hati itu adalah mencintai yang lain.
kau tak akan terisi bila kau tak pernah kosong. atau tak berani kosong untuk sesaat.

sudah beberapa kali aku jatuh cinta, atau bila terlalu cinta dikatakan terlalu dalam, aku ingin menaruh hati padanya. pada orang yang salah. berkali-kali pula air mata itu terjun di waktu yang sama.
menangispun tak membuatku cepat lari.

sekali aku temukan, tapi dia bukan cinta. dia hanya pelarianku dari orang yang salah untuk aku cintai. dan pada akhirnya jadi begini, aku jauh menyimpan kebencian sekaligus rasa bersalah.


lalu jatuh cinta yang salah datang lagi. datang lagi.
apa yang kamu pikir? aku bodoh? memang.
tapi apa daya, apa aku tau? apa aku bisa menebak?
kenyataan pahit datang sangat terlambat. disaat aku sudah terlalu berharap.
ingin pergi perlahan, namun dengan cepat kembali lagi.

sekarang yang aku punya, aku anggap dia yang terbaik yang tak pernah terpikir. tapi lagi-lagi aku salah. bukan salah untuk jatuh cinta, tetapi salah untuk membahagiakannya. dia bukan pelarianku, Tuhan. kenapa aku masih merasa aku dipermainkan diriku sendiri?
apakah terlalu cepat untuk melabuhkan hati ini? apa aku belum pantas?

apa karena selama ini begitu banyak yang merintangi, karena aku belum sanggup mencintai seseorang yang aku harap dapat membawa hidupku?
katakan saja, aku hanya berusaha.
aku ingin hatiku pada akhirnya dilabuhkan pada satu orang.
berikan kesempatan itu. aku janji aku tak kan pernah lari lagi.
ajari aku.


karena aku sudah tidak punya kata lagi untuk mendeskripsikan cinta yang aku punya.



No comments:

Post a Comment

Friday, July 1, 2011

How to Describe You, Love?


tidak pernah ada yang salah ketika kita mencintai.
tidak pernah ada duka ketika akhirnya kita dianugerahkan rasa yang paling hebat dari Sang Penciptanya.
cinta. sebuah kata yang merubah segalanya. hidupmu.
dengan ia kamu termotivasi, termotivasi untuk melakukan apapun demi melihatnya.
termotivasi untuk melakukan apapun untuk menarik perhatiannya.


sudah hampir duapuluh tahun sudah aku pun dilahirkan untuk menemukannya.
berkali kali juga aku pernah salah, salah mencinta.
ketika salah itu pun rasanya tak ingin pergi.
aku tak ingin lari. namun tidaklah lebih baik untuk menjaga hidup yang kau cintai?
cinta harus berani. berani meninggalkannya jika itu bukan milikmu.
sudah banyak sekali aku menemukan bahwa mereka tak ingin menjauh meski cinta itu bukan haknya. bahkan termasuk saya.
kenyataannya, memang obat sakit hati itu adalah mencintai yang lain.
kau tak akan terisi bila kau tak pernah kosong. atau tak berani kosong untuk sesaat.

sudah beberapa kali aku jatuh cinta, atau bila terlalu cinta dikatakan terlalu dalam, aku ingin menaruh hati padanya. pada orang yang salah. berkali-kali pula air mata itu terjun di waktu yang sama.
menangispun tak membuatku cepat lari.

sekali aku temukan, tapi dia bukan cinta. dia hanya pelarianku dari orang yang salah untuk aku cintai. dan pada akhirnya jadi begini, aku jauh menyimpan kebencian sekaligus rasa bersalah.


lalu jatuh cinta yang salah datang lagi. datang lagi.
apa yang kamu pikir? aku bodoh? memang.
tapi apa daya, apa aku tau? apa aku bisa menebak?
kenyataan pahit datang sangat terlambat. disaat aku sudah terlalu berharap.
ingin pergi perlahan, namun dengan cepat kembali lagi.

sekarang yang aku punya, aku anggap dia yang terbaik yang tak pernah terpikir. tapi lagi-lagi aku salah. bukan salah untuk jatuh cinta, tetapi salah untuk membahagiakannya. dia bukan pelarianku, Tuhan. kenapa aku masih merasa aku dipermainkan diriku sendiri?
apakah terlalu cepat untuk melabuhkan hati ini? apa aku belum pantas?

apa karena selama ini begitu banyak yang merintangi, karena aku belum sanggup mencintai seseorang yang aku harap dapat membawa hidupku?
katakan saja, aku hanya berusaha.
aku ingin hatiku pada akhirnya dilabuhkan pada satu orang.
berikan kesempatan itu. aku janji aku tak kan pernah lari lagi.
ajari aku.


karena aku sudah tidak punya kata lagi untuk mendeskripsikan cinta yang aku punya.



No comments:

Post a Comment